Pernapasan pertama pada bayi
normal terjadi dalam waktu 30 detik pertama sesudah lahir, terjadi dengan
adanya perkembangan paru-paru, Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan
fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak,
penimbunan karbondioksida (CO2). Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam
darah.
Fungsi sistem pernapasan dan
kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler adalah Peningkatan aliran darah
paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan menghilangkan
cairan paru-paru. Peningkatan aliran darah ke paru-paru akan mendorong
terjadinya peningkatan sirkulasi limfe dan membantu menghilangkan cairan
paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar
rahim.
Perubahan pada sistem peredaran
darah terjadi karena adanya Penutupan foramen ovale atrium jantung dan
Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta. Oksigenasi yang
memadai merupakan faktor yang sangat penting dalam mempertahankan kecukupan
pertukaran udara. Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan
mengalami vasokonstriksi. Pengerutan pembuluh ini berarti tidak ada pembuluh
darah yang terbuka guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga
menyebabkan penurunan oksigenasi jaringan.
Ada 2 perubahan besar yang harus
terjadi dalam sistem sirkulasi yaitu:
Penutupan foramen ovale atrium jantung. Saat tali
pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan
menurun. Hal ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke
paru-paru untuk proses oksigenisasi ulang, pernapasan pertama, resistensi
pembuluh turun, tekanan atrium kanan naik. Oksigen mengalir ke dalam paru, dan
menurunkan tekanan atrium kiri. Akibatnya foramen ovale menutup secara
fungsionil. Namun, saat ini telah ada beberapa proses persalinan yang tidak
melakukan pemotongan tali pusat segera setelah bayi lahir atau yang lebih
dikenal dengan istilah Lotus Birth. Melihat
begitu pentingnya proses pemotongan tali pusat bagi proses pernapasan pertama
bayi baru lahir, berikut terdapat hasil penelitian yang dilakukan oleh Mika Sugarni mengenai “Perbedaan Lotus Birth Dengan Tanpa Lotus
Birth Pada Persalinan Normal Terhadap Adaptasi Fisiologis Bayi Baru Lahir di
Puskesmas Kandai Kota Kendari Tahun 2018”, untuk melihat lebih detail hasil penelitian tersebut klik disini.
Penutupan duktus arteriosus antara arteri
paru-paru dan aorta Dengan adanya pernapasan kadar oksigen darah meningkat,
sehingga duktus arteriosus mengalami kontraksi dan menutup. Selanjutnya sistem
sirkulasi bayi dapat menjalankan fungsinya sendiri. Perubahan sirkulasi ini
terjadi akibat perubahan tekanan darah pada seluruh sistem pembuluh tubuh.
Ingat hukum yang menyatakan bahwa darah akan mengalir pada daerah daerah yang
mempunyai resistensi yang kecil. Jadi perubahan-perubahan tekanan langsung
berpengaruh pada aliran darah.
Oksigen menyebabkan sistem
pembuluh mengubah tekanan dengan cara mengurangi atau meningkatkan
resistensinya sehingga mengubah aliran darah. Hal ini terutama penting kalau
kita ingat bahwa sebagian besar kematian dini bayi baru lahir berkaitan dengan
oksigen (asfiksia).
Peristiwa penting yang mengubah
tekanan dalam sistem pembuluh darah yaitu pada saat tali pusat pusat dipotong,
resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun.
Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan
tersebut. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan itu
sendiri.
Kedua kejadian ini membantu darah
dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses
oksigenasi ulang dan Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah
paru-paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan
pertama ini menimbulkan relaksasi dan terbukanya sistem pembuluh darah
paru-paru (menurunkan resistensi pembuluh darah paru paru). Peningkatan
sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan
atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan ini dan penurunan tekanan
pada atrium kiri, foramen ovale secara fungsional akan menutup.
PENGATURAN SUHU, METABOLISME GLUKOSA,
PERUBAHAN SISTEM GASTROINTESTINAL
Bayi baru lahir belum dapat
mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami stress dengan adanya perubahan
lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi.
Pembentukan suhu pada bayi baru lahir tanpa disertai menggigil adalah merupakan
hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas.
Selama dalam kandungan kebutuhan
glukosa bayi dipenuhi oleh ibu. Saat bayi lahir dan tali pusat dipotong, bayi
harus mempertahankan kadar glukosanya sendiri. Kadar glukosa bayi akan turun
dengan cepat (1-2 jam pertama kelahiran) yang sebagian digunakan untuk
menghasilkan panas dan mencegah hipotermia. Jika cadangan glukosa tubuh habis
digunakan, sementara bayi tidak mendapat asupan dari luar, beresiko terjadinya
hipoglisemia.
Sebelum lahir, janin cukup bulan
akan mulai menghisap dan menelan. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk
menelan dan mencerna makanan (selain susu) masih terbatas. Hubungan antara
esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan “gumoh” pada
bayi baru lahir dan neonatuS.
Sistem imunitas bayi baru lahir
masih belum matang, sehingga menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai
infeksi dan alergi
Sistem imunitas yang matang akan
memberikan kekebalan alami maupun yang di dapat. Kekebalan alami terdiri dari
struktur pertahanan tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi.
Sumber : Kurniarum, Ari. 2016. Asuhan
Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Kementerian Kesehatan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar